Minggu, 16 September 2012

RUANG LINGKUP AGAMA


Dalam sebuah agama terdapat beberapa ruang lingkup dan itu menjadi pedoman pokok bagi agama tersebut antara lain adalah:
1. Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang diyakini mengatur dan mencipta alam.
2. Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukannya.
3. Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinan nya tersebut.
            Dalam sebuah agama terdapat beberapa unsur dan itu menjadi pedoman pokok bagi agama tersebut antara lain adalah:
1. Adanya keyakinan pada yang gaib
2. Adanya kitab suci sebagai pedoman
3. Adanya Rasul pembawanya
4. Adanya ajaran yang bisa dipatuhi
5. Adanya upacara ibadah yang standar

KLASIFIKASI AGAMA
Ditinjau dari sumbernya klasifikasi agama dibagi dua, yaitu agama wahyu dan agama bukan wahyu.
1.      Agama wahyu (revealed religion) adalah agama yang diterima oleh manusia dari Allah Sang Pencipta melalui malaikat Jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh Rasul-Nya kepada umat manusia. Wahyu-wahyu dilestarikan melalui Al Kitab, suhuf (lembaran-lembaran bertulis) atau ajaran lisan.Agama wahyu menghendaki iman kepada Tuhan Pemberi wahyu, kepada rasul-rasul penerima wahyu dan kepada kitab-kitab kumpulan wahyu serta pesannya disebarkan kepada seluruh umat manusia
2.      Agama bukan wahyu (agama budaya/ cultural religion atau natural religion) bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam. Contohnya agama Budha yang berpangkal pada ajaran Sidharta Gautama dan Confusianisme yang berpangkal pada ajaran Kong Hu Cu.
Perbedaan kedua jenis agama ini dikemukakan Al Masdoosi dalam Living Religious of the World sebagai berikut :
1.      Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan sedangkan agama bukan wahyu tidak demikian
2.      Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama bukan wahyu tidak.
3.      Dalam agama wahyu sumber utama tuntunan baik dan buruk adalah kitab suci yang diwahyukan, sedangkan agama bukan wahyu kitab suci tidak penting.
4.      Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama bukan wahyu lahir di luar itu.
5.      Agama wahyu lahir di daerah-daerah yang berada di bawah pengaruh ras semetik.
6.      Agama wahyu sesuai dengan ajarannya adalah agama misionari, sedangkan agama bukan wahyu agama misionari.
7.      Ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama bukan wahyu kabur dan elastis.
8.      Agama wahyu memberikan arah yang jelas dan lengkap baik aspek spritual maupun material, sedangkan agama bukan wahyu lebih menitik beratkan kepada aspek spritual saja, seperti pada Taoisme, atau pada aspek material saja seperti pada Confusianisme.

DEFINISI TUHAN & SIFAT-SIFAT TUHAN


Difinisi Tuhan
Kata AL-ILAH berasal dari bahasa Arab yang berarti Tuhan dalam bahasa Indonesia dan God dalam bahasa Inggris. Persepsi tentang Tuhan beranika ragam  dan untuk menjernihkan pengertian tentang AL-ALLAH,maka kata AL-ALLAH  kita harus fahami dalam dua kategori:
1.      Ethemologi
Kata AL-ALLH terdiri dari A alif,L lam,H ha’ yang dalam kamus bahasa Arab berasal dari akar kata  ALIHA-YAKLAHU-ILAHATAN.Urayan lebih rinci dari kalimat ini dapat di jabarkan sebagai berikut:ALAHTU kepada A:aku berlindung kepada A
Seorang laki-laki ALIHA-YAKLAHU :seoranga laki-laki melindungi seorang yag tertimpa suatu bencana.
ALAHA bayi yang sedang di ceraikan ibunya :bila ia rindu ia hendak kembali pada ibunya
ALAHA-ILAHATAN dan ALUHATAN:menyembah
LAHUN : dapat berarti ALMAHBUB sesuatu yang di cintai atau yang di sayangi
Dari pengertian AL-ILLAH yang tampaknya berfariasi tersebut dapat di analisis sebagai berikut: Mengapa aku berlindung kepada A, karena aku yakin bahwa A memiliki kemampuan untuk melindungi aku. Mengapa  seorang laki-laki melindungi seorang yang terkena bencana? karena ia yakin bahwa ia memiliki kekuatan untuk melindunginya..mengapa si bayi rindu untuk kembali pada ibinya?,karena kehidupan dan ketentraman si bayi amat tergantung pada ibunya. Mengapa seseorang mau menyembah sesuatu? karana tentu ia yakin bahwa yang di sembah itu melebihi dirinya dan mampu memenuhi kebutuhannya.
Dari urayan diatas maka ada dua kelompok yaitu yang butuh dan yang dibutuhkan. Kelompok pertama terdiri dari:A, seorag laki-laki, ibu, sesuatu yang di sembah dan di cintai. kelompok pertama beranggapan bahwa kelompok kedua memiliki nilai lebih dari padanya hingga kelompok pertama membutuhkan kelompok kedua. Hal inilah yang selanjutnya menyebabkan kata ALAHA-YAKLAHU-ILAHATAN di pakai dalam arti ibadah atau menghambakan diri.
Berdasarkan penjabaran di atas makna AL-ILLAH memiliki pengertian menghambakan diri kepada sesuatu, mencintai terhadap sesuatu dan menyerahkan diri kepada sesuatu, berarti menuhankan sesuatu.lalu muncul dalam benak kita mengapa seseorang mau menuhankan seseatu?Dengan memahami pengertian AL-ILLAH dapat di beri jawaban sebagai berikut:
Adanya kebutuhan dan ketergantungan kepada AL-ILLAH karena ia meyakini bahwa AL-ILLAH mampu memenuhi kebutuha, membantu, melindungi dan menentramkan hatinya pada saat-saat gelisah dan kebingungan.
Keyakinan itu di dasari oleh suatu anggapan bahwa yang di lakukan itu mempunyai kekuatan, kekuasaan yang supra natural yang menguasainya.
Konsekuensi adanya pengakuan terhadap ke’ maha –an Al-llah itu, maka dengan suka rela atau terpaksa ia akan sukarela  menghambakan dirinya untuk selalu memperoleh perlindungna dan pemenuhan keinginannya.  
Uraian diatas memberikan pengertian bahwa dasar yang menyababkan kata ILLAH itu diartikan sebagai sesuatu yang disembah atau dihambai adalah adnya gambaran bahwa sesuatu itu memiliki keagungan, kebesaran dan kekuatan sehingga mampu memberikan perlindungan, memenuhi kebutuhan, ketentraman dan jenis kekuasaan lainya,karenanya dia dicintai dan dipuja. Gambaran itu boleh jadi ada dengan sesungguhnya pada sesuatu yang di-illah-kan, sebagian dari sifat di atas dan boleh jadi tidak ada sama sekali. Sebab adanya mamang hanya di ada-ada oleh yang meng-illah-kan.
Dalam kehidupan manusia sehari-hari disadari atau tidak sering kali telah menuhankan ILLAH–ILLAH yang bermacam-macam.kalau dalam hidupnya manusia tergantung pada seseorang dan ia meyakini bahwa tanpa orang yang di jadikan sebagai tempat untuk menggantungkan diri ia tidak bisa hidup, maka secara tidak di sadari ia telah menuhankan orang itu.demikian juga orang yang sangat mencintai sesuatu sehingga ia menghamburkan diri dan sangat tergantung dari cinta kasihnya maka sesungguhnya orang itu nenuhankan orang yang di cintainya itu.karenanya ILAH itu dapat berupa fisik maupun non fisik, yang nampak maupun yang abstrak.
2.      Termnolog
Urayan AL-ILAH secara termomologi memberikan gambaran betapa luasnya pengertian itu dan betapa banyaknya sesuatu yan di illahkan dianggap sebagai ilah atau menyerupai ilah.karena itu IL-LAH perlu d pertegas secara terminology agar semakin jelas siapakah IL-LAH yang sebenarnya itu.
IL-LAH adalah :
ü  Sesuatu yang di pentingkan dan kepentingannya itu melebihi kepentngan terhadap hal-hal yang lain
ü  Sesuatu yang mendomnasi diri sehingga sesuatu itu di puja, dijunjung tinggi, diberi kedudukan yang lebh tinggi dari yang lain
ü  Sesuatu yang dicintai, disenangi dan diikuti, yang cinta dan sayangnya melebihi dari yang lain
 Kalau anda di Tanya tentang apa saja yang mungkn dipentingkan manusia, tentu anda akan menjawab bermacam-macam ragamnya dan jumlahnya pun tak terhingga.anda tidak salah kalau menjawab kemungkinan itu. Allah, manusia, keduduka adapun sesuatu yang mendominasi diri seseorang disamping hal-hal yang telah disebutkan diatas  ialah :nafsu agama dan lainnya.demikian dengan lancar dan fasihnya dapat menyebutkan yang jumlahnyapun sulit di terka, apa yang telah di sebutkan biasa menjadi ILAH.soal kapan dimana dan berapa jumlahnya tergantung pada siapa yang meng-ilah-kanya,sebagai contoh orang muslim yang meng  ilahkan  Allah sebagai satu satunya Ilah ia berbuat apa saja yang mungkin ia kerjakan semata-mata untuk sebuah organisasi, Orang tersebut secara tidak di sadari telah mengillahkan organisasinya di samping mengillahkan Allah.
Dari berbaga hal  yang memungkinkan diperilahkan manusia kalau kita kaji ada dua kelompok: pertama “ilah yang munculdari dalam diri manusia baik dirinya sendiri misalnya nafsu atau produk orang lain misalnya falsfah, undang-undang,ajaran-ajaran kebatinan dan lain sebagainya dan yang kedua ilah yang bersumber dai agama
Dalam kehidupan keseharian seorang yang telah menjatuhkan pilihandisadari atau tidak pada”illah-illah”apapun wujud dan berapa jumlahnya, ia mencintainya,mengorbankan apa yang ia miliki, dan inginya selalu menghambakan padanya, bahkan ia sangat ekslusif.

B.           Sifat-sifat Tuhan
Sesuia dengana arti tuhan yang telah dijelaskan di atas maka pantaslah kita akan tunduk dan patuh terhadap semua yang telah menjadi perintah  dari tuhan dan menjadi kewajban bagi kita selaku manusia yang cinta pada-Nya.dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai hamba sebagai wujud dari kepatuhan kita dan yang menjadi salah satu perintah dai tuhan yaitu kita wajib mengetahui sifat-sifat-Nya,
1.      Sifat wajib
Sifat yang wajib bagi Allah yatu ada dua puluh (20)yaitu: wujud ,qidam, baqo’, Mohalafatuhu lilhawadis, Qiyamuhu binafsihi. wahdanyah, qudrah, rodoh,  ilmu, hayyat, sama’ ,bashor, kalam, qodhiron ,moridhon ,alima, hayyan,  samian,  bashian mutakalliman,
2.      Sifat Muhal
Sementara sifat-sifat  muhal bagi tuhan atau lawan dari sifat wajib antara lain adalah:
3.      Sifat Jaiz
Sifat yang jaiz bagi Allah adalah :
1.      Fiklu kulli mumkinin au tarkuhu
2.      Fiklissyoleh wal aslah
3.      Tarkul hairi wassarru li ibadihi