Jumat, 06 April 2012

ARTI SEBUAH COBAAN


Cobaan adalah tantangan atau ujian yang diberikan oleh tuhan terhadap seorang insan untuk menguji sejauh mana kesabaran insan tersebut. Jika kita mendapatkan kesusahan, kita jangan berasumsi bahwa itu semua adalah garis tangan kita, maka alangkah baiknya mari kita intropeksi diri untuk menoleh kebelakang untuk mengetahui apakah kesusahan itu datang dari Tuhan atau datang karena kesalahan kita sendiri, jadi itulah gunanya menoleh kebelakang.

Jadi fenomena cobaan itu semau tidak akan datang dari Tuhan tapi pasti dari kesalahan yang kita perbuat sehingga cobaan itu bermacam-macam bentuknya yaitu: ujian, peringatan atau teguran dari Tuhan buat kita.

Cobaan tidak hanya dalam kesengsaraan tapi bisa juga sebagai kebahagian atau kesenangan dalam kehidupan salah satu contoh seorang yang serba kecukupan dalam arti materi (kaya) itu semua adalah ujian dari tuhan apakah harta itu di jalankan di jalan-Nya atau tidak? Sehingga kelak akan diminta pertanggung jawaban di sisi-Nya, memang kalau ujian seperti ini tidak terasa untuk saat ini tetapi kelak pada yaumul akhir, jadi bukan hanya ini semua yang akan diminta pertanggung jawaban. Kita sebagai umat manusia hidup di dunia akan diminta pertanggung jawaban di hari kelak nanti.

Jadi kita harus selalu mengintropeksi diri dengan apa yang kita lakukan setiap hari apakah sudah sesuai dengan jalan-Nya sehingga ujian seperti ini kita bisa lalui dan menjadi harapan kita hidup sejahtera dunia akhirat.

Memang sangat jelas bahwa cobaan itu adalah yang tidak sesuai dengan pikiran atau kehendak hati kita, yang sering terjadi dan menjadikan manusia selalu komplin dan mengeluh dengan adanya cobaan ini, terus apakah kita melihat itu semua adalah teguran, sebagai peringat atau mungkin ujian dari tuhan buat kita untuk menguji sebesar mana keimanan kita?. Maka dari itu tujuan atau fungsi untuk mengintropeksi diri sehingga kita tahu apa kesalahan kita sehingga kita mendapatkan cobaan ini dan juga kita tahu solusi untuk keluar dari maslah yang kita hadapi dan tidak menyalahkan semua cobaan itu semata-mata dari Tuhan Yang Maha Esa.

Jadi kebanyakan manusia menganggap yang tidak enak dihati adalah ujian atau cobaan dari Tuhan. Maka anggapan itu semua adalah salah kenapa? Kerena di balik itu semua ada skenario dari Tuhan sesuai dengan firmannya

“Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan dan berikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS: Al Bagarah: 155)

Jadi sangat jelas apa yang terkandung dalam ayat di atas bahwa Tuhan akan memberikan cobaan kepada setiap manusia dan akan memberiakan kabar gembira apabila mereka menjalani cobaan dengan sabar

Dan jangan takut atau sedih apabila diantara kita mendapatkan cobaan yang tidak enak atau menyedihkan menurut kita, kita harus percaya dan percaya disetiap cobaan pasti ada hikmah dibalik itu semua, firman Tuhan

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sessunggunya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS: Al Insyirah: 4-5)

Sungguh Tuhan tidak bermain-main dalam memberikan cobaan pada manusia dan Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar kemampaun kita. Jadi cobaan yang kita alami adalah hanya di batas kemampuan kita sebagai manusia sehingga kita anggap cobaan itu adalah di luar kemampuan kita, karena kita sebagai manusia yang kurang sabar dalam menjalani semua cobaan yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Maka dari itu tuhan mengulang kata-katanya hingga dua kali untuk memperjelas bahwa ada kesusahan pasti ada kemudahan.
Islam telah mengajarkan kepada umatnya bahwa tidak ada sesuatu apapun yang telah diciptakan di dunia ini melainkan pasti ada manfaatnya. Tidak ada yang diciptakan dengan sia-sia, dan tidak ada pula yang diciptakan tanpa tujuan. Tuhan telah memperhitungkannya dengan sangat sempurna. Bahkan Islam mengajarkan bahwa setiap cobaan itu merupakan salah satu bentuk pembersih dari dosa-dosa yang telah diperbuat, cobaan merupakan tanda cinta dari Tuhan. Semakin Tuhan mencintai seorang hamba maka semakin banyak cobaan yang akan diberikan-Nya. Hal itu tidak lain hanyalah untuk semakin meningkatkan rasa cinta dan kedekatan umatnya kepada-Nya.
YAKUSA……!!!!!!!

Rabu, 04 April 2012

Keadilan Sosial dalam Persektif Islam


konsep kedilan ini sudah tentu memiliki implikasi terhadap aktifitas manusia. Tuhan memerintahkan pada kita untuk berbuat adil pada semua manusia dan tidak boleh membeda-bedakan. Dalam islam keadila ini ini bagaimana menjadi renungan bagi kaum muslimin untuk selalu menoleh kebelakang sehingga menjadi orang-orang rahmal’alamin.
Keadilan diartikan sebagai suatu paham kesamaan antar manusia, dalam konteks ini dimengerti bahwa tidak ada perbedaan antara manusia atas alasan apapun. Secara umum adil aadalam sama akan tetapi sama belum adil, sehingga dalam islam diatur bagaimana kita menjadi orang-orang yang aidl, contoh dlam pembagian harta (waris) yang mana laki-laki lebih banyak dari perempuan, secara rasional ini tidak adil, sehingga akan menciptakan diskriminasi . diskriminasi adalah suatu hal yang abnormal. Abnormal karena kelainan itu bertentangan dengan jati diri primordial manusia. Dalam pandangan Islam keberadaan individu dan masyarakat adalah sama pentingnya. Sebagai individu, manusia memiliki kemerdekaan yang penuh. Namun ketika ia berada di lingkup masyarakat, maka kebebasan pada dirinya menjadi terbatas.
QS. An Nahl (16) :71
وَاللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ فَمَا الَّذِينَ فُضِّلُوا بِرَادِّي رِزْقِهِمْ عَلَى مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَهُمْ فِيهِ سَوَاءٌ أَفَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ
Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebahagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?
Dalam konsep keadilan akan berdampak kepada kesejahteraan. Kesejarteraan definisi secara sederhana adalah damai, makmur dan laian-lainnya. Islam secara bahasa adalah adalah damai, makmur, secara kasat mata islam sudah mengajarkan kedamian dalam kehidupan dunia dan akhira, dalam kihidupan sehari-hari konsep kesejaheraan hanya yang dibutuhkan kesejahteraan dunia akan tetapi islam yang diajrakan bukan dinia saja akan tetapi dunia akhirat.
Melihat hal semacam ini maka diperlukan sebuah aturan bersama (common rules) yang berfungsi menjamin kepentingan-kepentingan indivudu dapat dicapai tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat. Wilayah inilah yang kemudian disebut sebuah perspektif tentang keadilan dalam islam. Keadilan dalam hubungannya dengan status dan lingkup sosial adalah bahwa Islam memberikan panduan moralistik agar manusia dapat hidup berdampingan secara damai dan bersahabat dengan manusia lain meskipun berbeda suku, agama dan ras. Sedangkan konsep keadailan ekonomi adalah bahwa Islam sangat menekankan persamaan hak dan menghindari segala bentuk kepincangan sosial yang dimulai dari kepincangan ekonomi. Dengan demikian, konsep-konsep keadilan sosial dan keadilan ekonomi dalam perspektif Islam adalah disandarkan pada ajaran bersaudara.
Dalam al-qur’an kita diwajibakan untuk member harta kita kepada orang lain sehingga terjadi kesamaan dalam kehidupan, dalam islam menyatakan bahwa disetiap harta yang kita miliki ada sebagian hak mereka, sehingga diwajibkan member harta kita kepada orang lain, dalam hadis rasulullah tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah, apabila umat islam atua muslimin memahami ini semua akan tidak ada yang namanya kemiskinan,